Headlines News :
Home » , » Wartawan Acehtraffic.com Dikeroyok Mahasiswa STMIK Bina Bangsa

Wartawan Acehtraffic.com Dikeroyok Mahasiswa STMIK Bina Bangsa

Written By Global Jurnal on Saturday, July 21, 2012 | 02:51

Lhokseumawe - Seorang wartawan dari media online www.acehtraffic.com, Isbahannur, nyaris babak belur dihajar oleh seratusan mahasiswa Bireun yang menamakan diri Forum Komunikasi Mahasiswa STMIK Bina Bangsa Lhokseumawe, Kamis (19/7).
Insiden tersebut berawal saat ratusan mahasiswa menggelar audiensi untuk mempertanyakan status akreditasi jurusan Teknik Informatika (TI) dengan yayasan kampus. Para mahasiswa ini emosi akibat Ketua STMIK dan pihak yayasan tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Kemarahan mahasiswa bertambah melihat wartawan mengambil gambar aksi mereka dan langsung merampas kamera wartawan.
"Saat itu saya dan rekan wartawan lainnya sedang meliput, tiba-tiba saya melihat mahasiswa pada berhamburan keluar ruangan dengan wajah terlihat marah akibat sikap yayasan enggan hadir dalam audiensi. Melihat gelagat mahasiswa berubah, kami pun berdiri di badan jalan Nasional Medan-Banda Aceh, tepatnya di depan kampus untuk mengabadikan beberapa lembar foto. Nah, disitulah saya langsung didatangi oleh seorang pegawai kampus yang tidak diketahui namanya dan langsung menarik tangan saya, ungkap Isbahannur kepada The Globe Journal, Jum'at (20/7).


Lanjut Isbahannur, pegawai kampus menantang dirinya dengan kata-kata. "Apa urusan anda membidik foto-foto kami? Mana surat izin? Kemari dulu kau! Teriaknya sambil menarik tangan Isbahannur yang sedang memegang kartu pers.

"Setelah tangan saya ditarik paksa oleh oknum pegawai kampus, lima mahasiswa pun juga mendatangi saya sambil menggertak dengan ucapan, siapa kau, apa urusan kau foto-foto. Kau mencemarkan nama baik kampus kami, mau kubanting kau, mauuuuu?'kata Isbahannur menirukan ucapan oknum mahasiswa.


Setelah itu, Isbahannur juga mengaku bahwa dirinya sempat kena bogem berulang kali dari belakang. ''Saya sempat dibogem, tapi tidak tahu siapa yang bogem sambil diinterogasi oleh delapan mahasiswa yang bertanya secara bergantian. Bahkan, saya dipaksa untuk membeberkan indentitas narasumber. Namun, demi keselamatan narasumber dan aturan hak untuk menyembunyikan narasumber serta aturan perlindungan saksi dan korban, saya terpaksa memilih bungkam,"ujar Isbahannur.

Kemudian suasana mereda setelah puluhan polisi dari Polres Lhokseumawe turun ke lokasi kejadian. 


Isbahannur yang bertugas di kota Lhokseumawe, hingga saat ini enggan membuat laporan insiden ke pihak Kepolisian. Karena menurutnya, para mahasiswa emosi terprovokasi oleh oknum yang tidak ingin kasus ijazah tidak sesuai prosedur hukum terpublikasi di media. Apalagi, kondisi sangat memanas saat itu.[]

Source: theglobejournal.com
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011. Global Jurnal - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger